Keterangan Foto: Sekda NTB, Lalu Gita Aryadi, memimpin rapat evaluasi MBG bersama Forkopimda. Program ini diharapkan bisa meningkatkan kesehatan anak dan elektabilitas kepala daerah.
Mataram, PorosLombok.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di NTB terus digenjot. Pemprov NTB menggelar rapat evaluasi bersama Forkopimda di ruang Anggrek Setda NTB, Rabu (12/2). Sekda NTB, Drs. Lalu Gita Aryadi, menegaskan pentingnya sinergi agar program ini berjalan maksimal.
“Iya, lewat rapat ini, kita bersinergi dalam rangka melaksanakan program MBG, dan tercapai sesuai harapan bersama,” ujar Miq Gita, sapaan akrab Sekda NTB.
Pemprov NTB tak main-main. Mereka sudah menyiapkan Command Center untuk mengawal jalannya program. Saat ini, ada 38 dapur umum yang tersebar di 10 kabupaten/kota. Namun, satu di antaranya mengundurkan diri, sehingga kini tersisa 37 dapur yang siap menjalankan program.
“Untuk melihat kondisi lapangan, kita upayakan kungker ke dapur umum yang tersebar,” kata Miq Gita.
Yang menarik, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan bahwa MBG bukan hanya soal memberi makan, tetapi juga bisa mendongkrak elektabilitas kepala daerah.
“Tegas Mendagri, partisipasi pemerintah daerah dalam MBG akan meningkatkan elektabilitas dan kesehatan anak,” kata Miq Gita, mantan Penjabat Gubernur NTB 2022-2023.
Sementara itu, Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) NTB mengungkapkan bahwa dari 37 dapur umum yang terdaftar secara online, baru 17 yang menyatakan kesiapan penuh. Tantangan lainnya, banyak dapur masih mengandalkan dana pribadi.
“Makanya, perlu sinergi dan kolaborasi agar program MBG ini benar-benar memberikan dampak luar biasa,” katanya.
Kini, 37 dapur umum di NTB bersiap tempur. Akankah MBG benar-benar menjadi program unggulan yang dirasakan masyarakat? Atau justru jadi tantangan baru bagi Pemprov NTB? Yang jelas, program ini bukan sekadar makan gratis, tetapi juga menyangkut masa depan anak-anak dan citra pemerintah daerah.