Lombok Timur, PorosLombok.com – Pabrik pengolahan porang di Pringgabaya Utara, Lombok Timur, yang dibangun dengan anggaran tahap pertama Rp 2,1 miliar dari total kebutuhan Rp 11 miliar, hingga kini belum juga beroperasi.
Padahal, pembangunan fisik pabrik sudah rampung. Namun, ada sejumlah kendala yang membuat operasionalnya tertunda.
Sekretaris Dinas Perindustrian Lombok Timur, Lalu Alwan Wijaya, mengungkapkan bahwa pabrik ini belum bisa beroperasi karena pihak ketiga yang akan mengelolanya masih dalam proses pengurusan dokumen.
“Bangunannya sudah selesai, begitu juga dengan kesiapan lainnya. Tapi pihak ketiga yang akan mengelola masih mengurus dokumen, termasuk pajak dan administrasi lainnya,” kata Alwan, Selasa (11/2).
Selain faktor administrasi, kondisi cuaca juga menjadi salah satu kendala. Musim hujan dinilai kurang menguntungkan bagi perusahaan untuk membeli dan mengolah umbi porang.
“Di musim hujan, kadar air dalam umbi porang lebih tinggi, sehingga cepat busuk. Perusahaan biasanya membeli bahan baku saat musim panas, kemungkinan setelah Lebaran,” ujarnya.
Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku, perusahaan juga tengah menjajaki suplai dari daerah lain, tidak hanya di Lombok Timur, tetapi juga dari Sumbawa dan kabupaten lain di Pulau Lombok.
Keberadaan pabrik ini sejatinya diharapkan bisa membantu petani porang agar tidak lagi bergantung pada pasar luar daerah. Namun, dengan belum beroperasinya pabrik, para petani harus bersabar lebih lama.
Arul | PorosLombok