LOTIM – PorosLombok.com | Pengawas Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melaksanakan study komparatif ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur pada Rabu (31/1/2024).
Rombongan yang berjumlah 48 orang itu dipimpin oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Tanah Bumbu, Ahmad Sobari. Dalam kunjungan itu, kedua belah pihak melakukan diskusi bertukar pikiran dan pngalaman sesuai tema kegiatan, yakni study komparatif (perbandingan-red).
Saat ditanya motivasinya sehingga memilih Lombok Timur sebagai tujuan dilaksanakannya study komparasi itu, ia mengemukakan bahwa adanya perbedaan dari sisi luas wilayah dan jumlah penduduk. Hal itu berimbas pada kemampuan covering seorang pengawas.
“Di sini satu pengawas bisa menghandle sampai 20 sekolah. Di sana (Kabupaten Tanah Bumbu-red) paling mampu 10 sampai 15 sekolah. Karna setiap sekolah itu ada yang jaraknya 20 sampai 30 kilo,” sebutnya.
Dengan begitu, ia membandingkan jumlah pengawas yang lebih sedikit di Lombok Timur ketimbang di Kabupaten Tanah Bumbu karena keterjangkauan wilayah. Hal itu membuat Lotim memiliki kelebihan dari sisi fasilitas sekolah yang lebih banyak dan memadai.
“Nah kita pelajari kenapa di sini bagus-bagus saja, ternyata persoalannya bukan di pendidikannya, tetapi di akses dan sarana prasarananya,” terang dia.
Akses dan sarana prasarana yang dimaksud yakni semisal akses internet di Kabupaten Tanah Bumbu yang baru mencapai 70 persen, 30 persennya masih blank spot. Sedangkan di Lombok Timur sudah mencapai 99 persen.
Implementasi kurikulum Merdeka Belajar, juga menjadi tujuan dalam program study komparasi itu. Hal menarik dari kurikulum tersebut adalah terkait etika dan budaya. Dalam konteks itu, terdapat kebebasan dalam belajar tetapi dengan mengedepankan kaidah etika dan budaya.
Korelasinya dengan itu, ia lantas memuji bagaimana mereka mendapatkan sambutan yang luar biasa manusiawi, hingga mebuat dirinya merasa sangat terkesan. Hal itu merupakan etika dan budaya yang mungkin tidak akan ia temui di daerah lain.
“Jadi sampai di dalam kami disambut dengan sangat melebihi manusiawi. Ini orang-orang terhormat yang tidak kami temui di tempat lain,” kesannya.
Dengan etika dan budaya yang ditunjukkan dalam penyambutan yang didapat mulai dari jalan sampai dalam ruangan, Ahmad Sobari mengaku tak perlu lagi untuk bediskusi panjang lantaran ia sudah bisa menterjemahkan, bahwa daerah ini harus dicontoh.
“Jadi sampai di dalam kami disambut dengan sangat melebihi manusiawi. Ini orang-orang terhormat yang tidak kami temui di tempat lain. Jadi, ini daerah harus dicontoh,” kesan Ahmad Sobari.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur Izzudin, S.Pd dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga atas kunjungan pengawas Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Bumbu ke Lombok Timur.
Pada kesempatan itu, Izzudin memperkenalkan pakaian khas adat sasak yang digunakan saat itu, pakaian adat yang juga digunakan untuk berkantor setiap hari Kamis.
Selain baju adat, ia juga memperkenalkan jenis-jenis jajanan khas lombok yang disajikan dalam penyambutan tersebut, termasuk masakan kulinernya yang kesemuanya itu disiapkan oleh UPT Dikbud yang ada di Lombok Timur.
Kesemuanya itu, urai dia, menunjukkan adanya kebersamaan antar seluruh stakeholder terkait yang ada di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur. Sinergi dan kolaborasi merupakan kata kunci dalam membangun dan meningkatkan pendidikan di Bumi Patuh Karya.
Selnjutnya, Izzudin juga menyampaikan gambaran tentang kondisi dan jumlah sekolah yang ada di Lombok Timur, mulai dari TK/PAUD, SD, dan SMP. Termasuk kemajuan-kemajuan yang telah dicapai sehingga ikut andil dalam meningkatkan IPM Lombok Timur.
(Anas/PL)