close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Exclusive Content:

Silaturrahmi ke Rachmat Hidayat Usai Dilantik, Juaini Taofik dan Muhammad Rum Tunjukkan Etika Politik yang Baik

MATARAM, PorosLombok.com.|  Penjabat (Pj) Bupati Lombok Timur Juaini Taofik...

Komunitas Kabar Baik Desak Presiden Terbitkan Perpres Jurnalisme Berkualitas

MATARAM, PorosLombok.com – Hingga saat ini Presiden Joko Widodo...

Pamitan, Sukiman Azmy: Terimakasih Timses, Mohon Maaf Masih Banyak Kekurangan

LOTIM - PorosLombok.com | Tanpa terasa hari berganti hari,...

Bupati Lotim Nilai Serapan Dana Desa Belum Maksimal

LOTIM, POROSLOMBOK– Mempercepat pencairan dana desa, Bupati Lombok Timur, H.M Sukiman Azmy menggelar rapat bersama camat dan sejumlah pimpinan OPD terkait pada Kamis, (18/02).

Disebutkan Bupati serapan Dana Desa (DD) di Kabupaten Lombok Timur sampai saat ini masih belum maksimal. Bupati mencatat baru 8 dari 239 desa yang sudah mencairkan DDnya.

Menurut Bupati hal tersebut sangat disayangkan mengingat Dana Desa diharapkan sebagai salah stimulus untuk menggerakan ekonomi masyarakat di tengah masih berlangsungnya pandemic covid-19.

Baca Juga :  Tim Cobra Satnarkoba Polres Loteng Ringkus Dua Tersangka Narkoba Diwilayah Penujak

Oleh bupati, Camat diharapkan mampu mendorong desa untuk segera memenuhi persyaratan pencairan dana desa ini. Bupati meminta Camat dan OPD terkait seperti BPKAD, Inspektorat, dan BPMD berkoordinasi dan bersinergi untuk menuntaskan persoalan tersebut. Salah satunya dengan menyederhanakan prosedur, tentunya dengan pertanggungjawaban jelas.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati juga membahas kasus covid-19 yang masih fluktuatif. Berdasarkan rilis terakhir Guugus Tugas Covid-19 Lombok Timur per-17 Februari 2021 kasus terkonfirmasi Covid-19 di daerah ini sebanyak 39 masih isolasi, 914 sembuh, dan 33 meninggal. Ini merupakan angka yang relatif tinggi sehingga pemerintah tida kboleh diam. Bupati meminta seluruh OPD terkait segera mengambil Langkah demi mencegah semakin meningkatnya kasus Covid-19 di Kabupaten Lombok Timur.

Baca Juga :  Tidak Masuk Dalam Daftar Pejabat yang Dilantik, M.Zaini : Bodoh Amat !

Bupati meminta semua masyarakat tidak abai menerapkan protokol kesehatan mulai dari desa. Bupati juga meminta agar camat tidak memberikan izin untuk pelaksanaan acara tradisi seperti nyongkolan dan tradisi lainnya.

Selain itu ditekankan pula agar Camat dan jajarannya mengecek pelaksanaan protokol kesehatan di fasilitas publik, termasuk masjid dan sekolah. Bupati bahkan meminta diadakan test swab dengan metode sampling. Hal ini terkait munculnya kasus baru di Pondok Pesantren yang umumnya merupakan kasus tidak bergejala.

Baca Juga :  Ops Yustisi : Sebanyak 86 Orang di Sumbawa Barat lagi-lagi terjaring melanggar protokol kesehatan

Contac tracing yang cepat dan tepat juga dituntut untuk mencegah penyebaran lebih luas. Penggunaan metode rapid antigen diharapkan dapat mempercepat proses. Metode ini dapat dilakukan oleh petugas Puskesmas yang ada di masing-masing wilayah dan telah diberi pelatihan memadai.(*)

TERPOPULER

Berita terbaru