LOTIM, Poroslombok – berbagai persoalan yang terjadi dalam penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) makin Menjadi – jadi. Dari hasil temuan di Lapangan terjadi di Kecamatan keruak, dimana oknum pendamping PKH mengumpulkan kartu keluarga penerima manfaat (KPM) untuk menggesek uangnya untuk di alihkan ke E- warung PKH melalui E.Kube.
Dalam aturan sudah jelas bahwa pendamping PKH tidak boleh mengumpulkan Kartu KPM dan menggesek. Ini sesuai dengan Pedoman Umum (Pedum) dan membuat para agen yang ada di kecamatan keruak bingung sebab oknum PKH ini bisa merangkap jabatan sekaligus.
Untuk diketahui, program PKH dan BPNT ini berbeda, namun kenapa bisa oknum ini sama orangnya memperkaya diri sendiri dan golongan. Hal ini, tentunya harus menjadi atensi semua pihak.
Koordinator Agen Keruak, Khairuman mengaku bingung kenapa tiba-tiba para pendamping PKH mengumpulkan Kartu KPM warga yang ada di Keruak untuk di alihkan ke E.warung PKH melalaui E.- Kube.
“Ini kan aneh, kok bisa ya. Jangan-jangan ada oknum yang kuat terlibat dalam hal ini sehingga pedum tidak menjadi pedoman lagi. Akan tetapi menjadi Pedum diatas kertas” tegasnya
Dijelaskan lebih jauh, oknum Pendamping PKH dengan Insial “TN” ini mengumpulkan kartu KPM untuk di gesek tapi barang belum ada yang keluar, menurut aturan tidak boleh kartu KPM di pegang oleh pendamping.
Terpisah koordinator PKH Kecamatan Keruak Sukri menyampaikan sebenarnya ini hanya mis Komunikasi karena masyarakat yang meminta dalam pencairan BPNT dan barangnya dari supllier bukan dari pendamping.
“Untuk TN kita akan kroscek apa benar tidak yang bersangkutan .melakukan hal tersebut supaya kita bisa mengambil tindakan ke depannya” ancamnya
Ditanya terkait dengan E- warung, Sukri menyampaikan bahwa sudah ada persetujuan dari pusat dan ini perkumpulan para KUB dan masih dalam tahap uji coba, jadi tidak ada yang melanggar aturan.,
” Tidak ada yang melanggar aturan. Kita sudah minta arahan dari pusat,” tutupnya (red-pl)