LOTIM, POROSLOMBOK – Entah keteledoran atau kesengajaan yang terjadi di beberapa Puskesmas ahir – ahir ini menjadi hal yang banyak di perbincangkan. bahkan Masyarakat dan beberapa kalangan Aktifis mulai pelototi kinerja Puskesmas.
Hal ini disababkan adanya beberapa kasus yang terjadi, mulai dari pasien melahirkan didalam mobil ambulance tanpa pertolongan bidan, hingga adanya dugaan Hasil Rafid Tes yang berubah – ubah.
kritikan yang pertama datang dari Direktur Lembaga Kajian Kebijakan dan Transparansi (LK2T) Karomy.S.Pd, M.PD, kepada media poroslombok saat di temui di kediamannya Rabu (25/11) ia berujar, tidak ada alasan untuk semua Puskesmas di lombok timur tidak melayani Pasien dengan baik.
Karna menurutnya untuk kesehatan itu sangat urgen. Karnanya tidak boleh ada yang main – main. Karna anggaran yang digelontorkan dari pusat itu sangat besar.
“Jangan Masyarakat dibiarkan melahirkan di dalam mobil ambulance tanpa di bantu Bidan”ketus karomi.
Karomy menambahkan, selain masalah yang disebutkan tadi, pihaknya juga menyayangkan adanya kasus di beberapa Puskesmas yang terindikasi mempermaikan hasil Rafid Tes. Hal tersebut tentu merugikan masyarakat sehingga berakibat pada hilangnya kepercayaan masyarakat kepada Fasilitas Kesahatan khsusnya Puskesmas.
“Tapi kalau Rafid Test mungkin masih kita bisa maklumi, karna mungkin awal dia meriksa masih normal keadaan tubuhnya dan waktu pemeriksaan kedua keadaan tubuhnya berubah” imbuhnya.
Selain itu, Kritikan juga datang dari Ketua DPD KNPI LOTIM Habiburoham, S.Pd. kepada poroslombok Habib menyebut, perlu dilakukan pembinaan untuk Puskesmas Se-lombok timur.
Ia menilai, kinerja puskesmas mulai turun. padahal puskesmas sebagian besar sudah menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Sehingga menurutnya ini perlu di pertanyakan.
“Ya Kalau udah BLUD harus mengikuti SOP, tidak boleh ada keteledoran Karna ini menyangkut nyawa orang” ketusnya.
Menurutnya, bahwa dengan beberapa rentetan kejadian yang terjadi belakangan dibeberapa puskesmas maka pihak Dinas Kesehatan Lombok Timur perlu mengambil sikap tegas agar tidak terkesan ada pembiaran yang akan berdampak pada semakin hilangnya kepercayaan masyarakat.
“Kita berharap Kepala dinas kesehatan Perlu mengambil Sikap tegas dalam hal ini, jangan terkesan ada Pembiaran hingga membuat masyarakat ragu untuk berkunjung ke puskesmas,” tutup Habib. (rl)