Lombok Timur. POROSLOMBOK – SMA Negeri 1 Sikur merupakan salah satu SMA Negeri yang ada di NTB yang lulus menjadi Sekolah Penggerak. Di provinsi Nusa Tenggara barat, ada 9 Sekolah Menengah Atas yang dinyatakan lulus menjadi Sekolah Penggerak yaitu 6 Sekolah Menegah Atas di Lombok Timur dan 3 Sekolah menengah Atas di Kota Bima.
Penyeleksian Kepala Sekolah Penggerak cukup ketat, perlu melalui dua tahapan tes. Dimana pada tahap satu, model seleksinya mulai dari CV ( curriculum Vitae) Kepala Sekolah, mengisi essay beberapa pertanyaan mengenai manajemen sekolah dan tes penalaran. Selanjutnya tes tahap dua yaitu tes simulasi mengajar kepala sekolah dan wawancara. Kepala sekolah yang dinyatakan lulus oleh Dirjen GTK secara otomatis sekolah tempatnya menjadi kepala sekolah tersebut akan menjadi sekolah penggerak dan kepala sekolahnya tidak boleh diganti selama tiga tahun agar supaya program Sekolah Penggerak tersebut bisa berjalan.
Hal inilah yang disampaikan kepala sekolah SMA Negeri 1 Sikur, H. Khairul Anwar, S.Pd. saat di konfirmasi media poros Lombok.
Dijelaskannya Program Sekolah Penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila. Selain itu Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru). Sehingga pada saat program ini berjalan, hasil akhir dari sekolah penggerak ini adalah nanti ada peningkatan 1 atau 2 level dari sebelumnya pada mutu pendidikannnya.
“Kebetulan yang lulus yang mengikuti seleksi yaitu hanya 2 kabupaten kota di NTB yaitu kabupaten Lombok Timur dan kota Bima” ucapnya.
Selanjutnya terang H. khairul, Sekolah Panggerak harus menyususn Komite Pembelajar. Dimana komite pembelajar itu terdiri dari 11 orang guru, 1 orang pengawas dan kepala sekolah, setelah itu komite pembelajar akan diberikan jadwal untuk bimtek secara online selama 10 hari.
“Untuk bimtek tahap 1 baru satu orang guru yang dapat pelatihan dari tanggal 24 Mei – 5 Juni yaitu guru mapel IPA Terpadu dan kemudian nanti akan di susul oleh tahap selanjutnya sehingga pada saat Tahun Ajaran Baru, Sekolah Penggerak itu sudah mulai diterapkan” terangnya.
Kemudian nantinya Komite Sekolah yang sudah mengikuti Bimtek inilah yang Khusus akan mengajar di kelas X ( Sepuluh ). Karena menurut H. Khairul kurikulum Sekolah Penggerak sedikit berbeda dengan sekolah reguler. Dimana sekolah reguler pengambilan Jurusan itu pada kelas X ( Sepuluh ) sedangkan pada Sekolah Penggerak pengambilan jurusan pada kelas XI ( Sebelas ).
Terakhir Khairul berharap agar supaya setelah setelah diterapkannya Sekolah Penggerak, SMA Negeri 1 Sikur bisa naik levelnya menjadi 1 atau 2 tingkat diatas yang sekarang, kompetensi peserta didik meningkat, kualitas pembelajaran di sekolah meningkat dan keterserapannya peserta didiknya ke perguruan tinggi juga meningkat.( Mr )