close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Exclusive Content:

LSP Kolaborasi Dengan Yayasan Dharma Kijang Kencana Laksanakan Sertifikasi Kompetensi SDM Pariwisata

Lombok Timur, PorosLombok.com - Sebanyak 62 orang pelaku wisata atau...

Ruslan Turmuzi Ingatkan Penjabat Gubernur Jangan Ada Euforia Berlebihan dan Bekerja dengan Skala Prioritas

MATARAM, PorosLombok com -Anggota DPRD NTB dari PDI Perjuangan...

Cara Asik Pemda Loteng Sambut MotoGP 2023, Pasang Spanduk Hingga Konser Dewa-19

  Lombok Tengah - PorosLombok.com | Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok...

Menyedihkan! Karna Kelelahan Seorang Nenek, Asal Sambelia Meregang Nyawa

Lotim, POROSLOMBOK – Niat pergi mengais rezeki, seorang warga Dusun Metro, Desa Sambelia, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, meninggal dunia saat dalam perjalanan ke Ladang untuk panen Jagung bersama anaknya.

Warga tersebut bernama Tiasih, kelahiran Wanasaba, 30/12/1950 menetap di Sambelia bersama anaknya Nurussolat panggilan Inaq Hafiza (40) setelah suaminya lebih dahulu meninggal.

Diceritakan Inaq Hafiza, sekira pukul 11.30 Wita, Dia bersama ibunya pergi ke Ladang untuk panen jagung. Mulanya Inaq Hafiza tidak mengizinkan Ibunya ikut ke Ladang melihat kondisi fisik ibunya tidak mendukung. Tapi ibunya berkeras untuk ikut katanya dia (Almarhumah) tidak betah tinggal di rumah.

Baca Juga :  Semua Sekolah di Kecamatan Pringgasela Mulai Menerapkan Kurikulum Merdeka

“Mulanya saya melarang ibu saya ikut ke Ladang tapi tidak mau, dia bilang tidak betah di rumah tinggal sendirian,” cerita Inaq Hafiza saat awak media mengunjungi rumahnya, Ahad, (11/4/2021)

Bersama ibunya, ia pun berangkat ke Ladang. Anaknya yang masih kecil pun ikut sama. Belum sempat sampai ke Ladang Jagung miliknya, sekitar 500 meter dari rumah, Tiasih jatuh pingsan, tongkat yang digunakan menopang langkahnya terlepas. Selang beberapa menit kemudian Tiasih menghembuskan nafas terakhir di pangkuan anaknya.

Baca Juga :  Bersama "Bang Ayi" Ikhtiar Wujudkan Rasa Keadilan dan Kesejahteraan di NTB

Mendengar kabar dari Inaq Rohmi (60) yang juga anak korban di telpon oleh Inaq Hafiza, Kadus Metro Rusli, langsung bergegas meminta bantuan warga lainnya membantu mengangkat jenazah pulang ke rumah menggunakan gelondongan kain sarung milik anaknya.

“Pada saat itu warga sepi kebanyakan di Ladang, saya teriak minta bantuan warga yang sedang bekerja di Ladang. Lima orang warga datang membantu saya mengangkat jenazah pulang ke rumah,” terang Rusli.

Baca Juga :  Awas! Status Duda Bisa Jadi Penghalang Peternak Sapi Tak Dapat Bantuan Dana Kur Bersubsidi

kejadian ini sudah dilaporkan ke Polsek Sambelia. Tidak ada indikasi kekerasan fisik atas meninggalnya Tiasih. Keluarga mengakui jika ibunya meninggal dalam keadaan baik dan mereka ikhlas menerima musibah yang menimpa ibunya. (*)

TERPOPULER

Berita terbaru