close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Exclusive Content:

Dr. Lalu Muhammad Iqbal: Merawat Keberagaman, Kunci Masa Depan Bangsa di Studium General STAI NW

(PorosLombok.com)–  menjadi hari yang istimewa bagi ratusan mahasiswa STAI...

Sama Istri Saja Setia, Apalagi Sama Rakyat!. Dr. Iqbal, Siap Membawa NTB Makmur Mendunia

(PorosLombok.com) - Di bawah langit Sumbawa yang membara oleh...

Rannya Temani Cabup Meton Farin Hadiri Perayaan Maulid di Desa Gontoran

( Lombok Barat, PorosLombok.com).- Usai menghadiri bakti sosial pengobatan...

PWI Lotim Angkat Bicara Terkait Arogansi Pol.PP Terhadap Wartawan

LOTIM, POROSLOMBOK – Persatuan Wartawan Indonesia ( PWI) Kabupaten Lombok Timur, mengecam tindakan represif diduga dilakukan oknum anggota Polisi Pamong Praja ( Pol. PP) Lotim terhadap salah seorang wartawan Inside Lombok.com, Deni saat melakukan liputan di kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat Lotim, pada Kamis (29/04).

“Kalau itu (kekerasan fisik) benar dilakukan oknum Pol.PP., maka itu jelas sikap premanisme, dan tidak dibenarkan. Apalagi ini menimpa jurnalis yang dalam menjalankan tugasnya dilindungi UU Pers. Kita mengecam tindakan kekerasan tersebut,” kata Ketua PWI Lotim Ratna Dewi melalui Press Realesenya, Kamis (29/04).

Baca Juga :  Membuka Sekolah di Lotim Bersifat Situasional, Kadis Dikbud Berharap Tren Penularan Menurun

Ratna, panggilan akrabnya menambahkan, seharusnya sebagai pengayom masyarakat, anggota Pol.PP dalam menjalankan tugasnya bisa bersikap mengedukasi bukan malah menunjukan arogansi kepada masyarakat.

“Bupati sebagai pembina langsung Pol. PP harus memberikan perhatian serius kepada anggotanya agar bisa bersikap yang baik dalam menjalankan tugasnya,” tegasnya.

Untuk itu, kata Pemred Selaparang TV ini, tindakan ini harus menjadi perhatian serius, dan jangan terulang lagi. Jangan anggap sepele tindakan sedikit-sedikit main tangan ini, karena sudah tidak masanya. Masyarakat butuh diedukasi.

Baca Juga :  CEKIK Leher Wartawan, DPD MIO LOTIM Minta BUPATI Evaluasi Kinerja Kasat POL PP

“Kita minta Bupati dan Kasat Pol. PP harus mengevaluasi kinerja anggotanya di lapangan. Sikap premanisme aparat itu sangat tidak baik,” pungkasnya.

Seperti dilansir dari berbagai sumber di media, kronologis kejadian kekerasan terhadap wartawan InsideLombok.com itu berawal dari saat jurnalis Deni melakukan liputan ke kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, di lingkup Kantor Bupati Lombok Timur. Namun karena Deni tidak menggunakan masker, oknum Pol. PP menegur Deni untuk menggunakan masker yang dibarengi dengan tindakan kekerasan fisik yaitu mencekik dan menandang Deni. Beruntung tendangan kungfu sang Pol. PP itu bisa ditangkis menggunakan tangan sehingga mengakibatkan tangan Deni memar. (*)

TERPOPULER

advertisement

spot_img
Berita terbaru