close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

32 C
Jakarta
Sabtu, April 26, 2025

BPS NTB: Inflasi di September 2024 Lebih Rendah dari Nasional

(Mataram, PorosLombok.com)  – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengumumkan bahwa inflasi year on year (y-on-y) untuk bulan September 2024 mencapai 1,77 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata inflasi nasional yang tercatat sebesar 1,84 persen.

Kepala BPS NTB, Drs. Wahyudin, menyampaikan kabar tersebut dalam acara rilis resmi statistik di Aula Tambora BPS NTB, Selasa (1/10/2024). Dalam kesempatan itu, Wahyudin menyoroti pencapaian positif NTB dalam menjaga stabilitas harga.

Inflasi month to month (m-to-m) di NTB pada bulan September tercatat sebesar 0,09 persen. Angka ini menunjukkan bahwa kenaikan harga di bulan tersebut relatif terkendali dibandingkan bulan sebelumnya, memberikan kabar baik bagi masyarakat NTB.

Selain itu, inflasi year to date (y-to-d) hingga September 2024 hanya mencapai 0,17 persen. Ini menegaskan bahwa sejak awal tahun, NTB berhasil menjaga kestabilan harga barang dan jasa di tengah tantangan ekonomi global.

“Data ini menunjukkan adanya stabilitas harga yang cukup baik di NTB,” ujar Wahyudin. Ia menambahkan bahwa capaian ini merupakan hasil dari kerja sama yang baik antara pemerintah daerah dan pelaku ekonomi dalam mengendalikan harga.

Lebih lanjut, Wahyudin menjelaskan bahwa sektor pangan dan transportasi memberikan kontribusi besar terhadap rendahnya inflasi di NTB. Harga bahan pangan pokok yang relatif stabil menjadi faktor penentu utama.

Pemerintah NTB juga dinilai berhasil dalam mengantisipasi gejolak harga di pasar, terutama menjelang momen-momen penting seperti hari raya dan liburan panjang. Ini menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam menjaga inflasi tetap rendah.

Wahyudin berharap agar tren positif ini bisa terus dipertahankan. “Kami akan terus memantau dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan harga tetap stabil,” ujarnya.

Dengan inflasi yang berada di bawah rata-rata nasional, NTB menunjukkan bahwa strategi pengendalian harga yang diterapkan selama ini efektif. Hal ini memberikan dampak positif bagi daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi daerah.

Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di tengah tantangan yang ada.

(Arul/PorosLombok)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERBARU

IKLAN
TERPOPULER