LOTIM – PorosLombok.com | Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Lombok Timur memastikan ketersediaan obat-obatan di semua Puskesmas masih cukup memadai hingga akhir tahun 2023 ini.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Lalu Aries Fahrozi, S.Kep.,Ns memastikan, stok obat di gudang farmasi milik Dinas Kesehatan bahkan mencukupi hingga awal tahun 2024, mendatang.
Meski begitu Aries tidak menampik jika pada awal tahun beberapa jenis obat yang penggunaannya massif sempat habis dikarenakan pengadaan yang baru belum datang. Untuk mensiasati itu, pihaknya berkolaborasi dengan Kabupaten/Kota yang lain, bahkan dengan Provinsi.
Hal itu, sebut dia, lumrah terjadi setiap tahunnya dikarenakan pengadaan obat dilakukan satu kali dalam setahun dimana usulan dilakukan pada akhir tahun, sehingga awal tahun masih dalam proses.
“Memang diawal-awal kemarin stok habis mengingat belum datang pengadaan yang baru, sehingga kami berkolaborasi dengan Kabupaten lain bahkan dengan provinsi,” ungkap Aries kepada poroslombok.com, Sabtu (23/9/2023).
“Tapi insyaallah stok kita sampai saat ini aman. Artinya, puskesmas bisa kita penuhi obat-obat dasar sesuai dengan regulasi” imbuhnya.
Diungkapkan Aries, pada tahun ini pengadaan obat di Dikes Lombok Timur tidak disuport dengan Dana Alokasi Khusus (DAK), namun diakomodir lewat Dana Alokasi Umum (DAU) yang diarahkan penggunaannya.
Suport dari DAU itu pun hanya senilai Rp. 9 Miliar, include dengan pembelian Barang Medis Habis Pakai (BMHP). Angka tersebut menurut hemat dia tentu belum ideal jika merujuk pada harga saat ini serta kebutuhan yang terus meningkat.
“Tahun ini tidak ada pengadaan obat lewat DAK, tetapi dari DAU ditetapkan Pagu sebesar 9 Miliar include dengan BMHP,” sebut dia.
Untuk itu pihaknya kemudian betul-betul memenej bagaimana anggaran yang terbatas itu dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Lombok Timur.
“Kita memahami kondisinya. Oleh karna itu kita menyampaikan ke teman-teman di Puskesmas maupun Farmasi, untuk betul-betul efisien didalam penggunaan obat,” terang dia.
Berdasarkan pola tahun sebelumnya, terang dia lagi, setiap tahun kebutuhan obat terus meningkat yang diikuti pertambahan penduduk, namun stok obat yang diadakan tahun sebelumnya terpakai semua.
Lebih jauh Aries kembali menegaskan, agar Puskesmas memberikan obat sesuai yang dibutuhkan pasien, karena idealnya untuk pengadaan obat dibutuhkan anggaran yang besar.
“Kalau bicara anggaran idealnya membutuhkan anggaran yang banyak, namun karena kondisi kita seperti ini, tentu harus di menej sebaik mungkin,” demikian pungkas Aries.
(Anas/PL)