Praya, POROSLOMBOK – Keluar masuk Malaysia sebagai buruh migran atau yang populis dengan sebutan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) membuat salah seorang pria asal Paok Dandak, Desa Durian, Lombok tengah ini memiliki mental kerja yang kuat, Bertahun-tahun merantau yang membuatnya selalu jauh dari orang-orang yang ia cintai membuatnya jenuh dan berfikir untuk membuka usaha sendiri di kampung halamannya.
Untuk mewujudkan itu, Pria yang bernama Lengkap Sarjan ini membuat sebuah Bengkel yang bergerak dibidang Las di tanah kelahirannya. Dipilihnya usaha bengkel las tersebut bukan tanpa alasan,namun berbekal pengalamannya di malayaia sebagai tukang las adalah merupakan pilihan yang paling realistis. Disamping belum adanya bengkel las di kampung tersebut.
Kini bengkel yang ia beri nama Bengkel Las “Sapu Rata” (SR) ini mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat, terutama para purna TKI yang semasa di Malaysia bergelut dibidang Las.
Ia menerima berbagai macam jenis pesanan. seperti Kanopi, Tralis, Pagar Pintu Henderson, Folding Gate, Stager, Stenles, dan beraneka jenis bahan bangunan berbahan besi. Dalam menjalankan usahanya itu,tentu dirinya tak mampu melakukannya sendiri. Dari itu dirinya mengaku mengajak rekan seprofesinya semasa di Malaysia untuk berkerja dibengkelnya.
“Bengkel ini, tercipta dari rasa bosan jadi TKI dan atas rasa resah menjalani masa tua nanti” ungkapnya.
Dengan Kehadiran bengkel SR ini, masyarakat setempat tidak lagi bersusah payah mencari jasa Las ataupun pembuatan bahan bangunan berbahan besi lainnya.
Meski berlokasi di pelosok dusun Paok Dandak, Desa Durian, Kecamatan Janapria, Lombok Tengah, Bengkel SR ini mudah dijangkau. bahkan pihaknya menyediakan kontak layanan telepon untuk pemesanan maupun konsultasi soal harga.
Bagi yang berminat memesan atau berkonsultasi seputaran pembuatan ataupun bertanya persoalan harga, pihaknya bersedia melayani via kontak telpon : 081934300302
Ditanya soal pengalaman? Sarjan sang pemilik bengkel SR ini mengaku telah banyak melayani pemesanan atau pembuatan semua jenis yang ia terima. Baik yang masih berada di Malaysia sana maupun yang di Lombok setelah bengkelnya resmi beroperasi.
Bahkan, Saat media ini berkunjung ke Bengkel tersebut, terlihat sejumlah model barang pesanan warga berjejer di bengkelnya.
“Barang pesanan ini ada yang dari Lombok Timur, Lombok Barat, bahkan Mataram” Terangnya.
Mengenai prinsip, Sarjan menuturkan bahwa dirinya telah lama menjunjung prinsip “Meski Serendah-rendah makanan waktu di Malaysia sana, adalah seenak-enak makanan di Lombok, Tapi jauh lebih nikmat karena bisa bersama keluarga.
“Intinya,di negeri orang kita bekerja maksimal, kenapa tidak di tanah kelahiran kita berkerja ekstra demi masa depan keluarga,”pungkasnya.(*)