Lombok Timur, PorosLombok.com –
Sebagian Wilayah Lombok Timur mulai diguyur hujan, maka dari itu, masyarakat harus mempunyai perencanaan yang matang memilih tanaman yang cocok dikembangkan di kondisi seperti itu, agar tidak terjadi gagal panen kedepannya. Sebab, Sebagian jenis tanaman tidak cocok tumbuh di daerah dengan intensitas hujan yang tinggi.
Kondisi tanah yang terlalu lembap atau basah dapat memengaruhi kesuburan tanaman. Oleh karena itu, pemilihan jenis tanaman yang tepat juga sangat penting.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur, Ir. Sahri saat dikonfirmasi PorosLombok diruang kerjanya pada Senin (20/11).
Dijelaskannya, Lombok Timur ada dua Zona Wilayah pertanian yakni Selatan dan Utara, yang di mana dua wilayah tersebut memilki karakter kondisi wilayah yang berbeda, namun perbedaan itu tidak terlalu signifikan akan tetapi ada beberapa perbedaan tanaman yang harus dikembangkan di masing-masing Wilayah tersebut.
Untuk Wilayah selatan, berdasarkan hasil kajian selama ini yang paling berpotensi adalah penanaman Padi dan jagung karena tanah-tanah di selatan jika datang musim hujan air akan melimpah walaupun di sana termasuk daerah yang sering kekeringan. sedangkan untuk Wilayah Utara lebih cocok ditanami Holtikultura, terutama di wilayah sembalun dan sekitarnya.
“Tidak banyak perubahan yang harus dikembangkan, seperti biasa sudah, inikan cuma saran saja,” ujarnya.
Lebih lanjut, Mantan Kadis PUPR ini menerangkan, bagi para petani yang ingin menanam ubi jalar dan sejenisnya, dia menganjurkan, ditanam ditempat-tempat tertentu seperti di pematang sawah, sehingga kalau dikonversi, jika luas lahan mencapai puluhan hektare, tentu akan makin banyak lahan tempat menanam tanaman tersebut.
“Coba kita berkaca dari orang tua kita dahulu, terkait cara tanam dan sebagainya insyaallah pasti berhasil,” jelasnya.
Terkait dengan tahun ini, yang merupakan tahun Elnino, di mana musim hujan mengalami keterlambatan dan hujan pun agak kurang, sehingga petani harus benar-benar memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.
“Jangan sampai musim hujan telah selesai kita belum selesai nanam,” pungkasnya.
(Arul/porosLombok)