LOTIM, POROSLOMBOK – Seorang pedagang Golok keliling asal Gubuk Dasan Pande,Desa Jonggat,Kec.Jonggat Kab.Lombok Tengah bernama Muksin ini menjadi pedagang golok dengan strategi marketing yang berbeda.
Lazimnya, golok,parang,pisau, dan sejenisnya dijual dipasar atau ditempat-tempat umum lainnya. Tetapi tempat-tempat itu rupanya bukan menjadi pilihan yang menarik bagi seorang Muksin.
Ya, pria berusia 40 tahun dengan 3 orang anak ini mengaku lebih suka memasarkan barang-barang dagangannya ke kantor-kantor meski berupa benda tajam.
“Saya dari dulu sudah biasa masuk ke semua kantor di sini,”ucapnya saat dijumpai di taman rinjani selong pada rabu kemarin (25/11).
Muksin mengaku, bahwa dirinya sudah banyak dikenal oleh hampir sebagian besar para pegawai kantoran yang ada di wilayah lombok timur.
Bahkan menurutnya, Ia tak hanya dikenal di Lombok Timur saja tapi hampir disemua kabupaten yang ada di pulau lombok. Pasalnya, dia memang berkelililing ke semua kabupaten yang ada.
“Saya biasanya satu minggu ke lotim, satu minggu ke lobar, satu minggu ke lombok utara sampai dayan gunung bahkan sampai senaru sana,”tuturnya.
Lanjut muksin, dipilihnya perkantoran karena ia tau bahwa para pegawai tak punya cukup waktu atau karna ada juga yang malas untuk pergi kepasar. Disamping itu, kualitas besi golok miliknya yang bagus dan teruji memberikan rasa kepuasan tersendiri bagi siapapun yang pernah membeli barang miliknya.
“Kalo ini bahannya dari pir baja, sehingga mau dipakai untuk memotong apapun tidak akan mudah retak dan patah,”ujarnya sambil memukul-mukulkan parangnya ke parang yang satu yang terbuat dari bahan dengan kualitas yang berbeda, dan hasilnya sangat meyakinkan.
Harga parang milik muksin relatif berpariasi, tergantung ukuran dan kualitas bahan. Mulai dari harga 20 ribu sampai dengan yang harga 150 ribu per batang.
Ditanya pendapatannya per hari, muksin mengaku tidak ada patokan dan tergantung usia tanggalan. Biasanya menurut dia, pada tanggal muda mulai tanggal 1-10 ia bisa mendapatkan omzet sampai dengan 3 juta lebih per hari.
“Biasanya kalo tanggal 1-10 dapat saya jualan 3 juta lebih sehari. Kalo dapat jualan segitu ya keuntungannya bisa 600-700 ribu. Tapi kalo tanggal tua kayak gini ya cuma dapat sekedarnya saja,”tutur dia.
Ditengah-tengah obrolan dengan poroslombok, bibirnya juga seakan tak mau luput untuk menyentil masalah bantuan. Ia mengaku selama ini tidak pernah mendapatkan bantuan berbentuk apapun dari pemerintah.
“Kok orang seperti saya tidak pernah dapat bantuan dari pemerintah ya?, padahal orang-orang yang lebih berada dari saya banyak yang dapat bantuan. Kalo saya jangankan uang, hatta beras sekalipun tidak pernah dapat” ujar dia menegaskan seolah-olah ingin menyoal kebijakan pemerintah.
Terakhir dia berpesan, bagi yang sedang mencari dan memerlukan golok,parang,pisau dan sejenisnya dengan kualitas bagus dengan harga bersaing, dapat menemuinya disekitar taman rinjani kota selong. (ns)