LOMBOK TENGAH | PorosLombok.com – Ustadz Arifin Musa, QH., SPdI resmi dilantik sebagai ketua Lembaga Amal, Zakat, Infaq, Sadaqah, Wakaf dan Hibah (Lazah) Nahdlatul Wathan (NW) Lombok tengah, bertempat Ball Room Kantor Bupati Lombok tengah, Sabtu (08/06)
Sekjen Pimpinan Pusat Lazah NW Ustadz Syukri, QH. MPd usai Pelantikan Pimpinan Daerah (PD. Lazah NW) pada Kesempatan tersebut menyampaikan, agar Lazah Nw Lombok Tengah berkomitmen dan bekerja keras untuk menjalankan program-progam yang telah disepakati dan siap bersinergi dengan semua Komunitas dalam upaya majukan Ekonomi Ummat di Gumi Tatas Tuhu Trasna.
“Tujuan dibentuknya LAZAH NW ini untuk memajukan ekonomi masyarakat, sehingga kami berharap pengurus Lazah NW tidak hanya berkolaborasi dengan pihak swasta, namun harus kolaborasi pula dengan pemerintah daerah dalam melaksanakan berbagai program terutama di sektor ekonomi.” Harapnya.
Adapun program yang telah berjalan sambungnya, diantaranya, santunan anak yatim piatu, bantuan ponpes yg kurang mampu, bantuan untuk Palestina atas agresi Israel. Sedangkan untuk mekanisme pengumpulan zakat itu melalui penyebaran kotak amal sejumlah pondok pesantren maupun warung-warung atau supermarket.
Sementara itu Wakil Bupati Lombok Tengah HM. Nursiah menyambut baik terbentuknya Lazah NW dan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan Program yang dilaksanakan dapat penurunan angka kemiskinan, stunting, kematian Ibu Hamil dan melahirkan di Lombok Tengah.
“Semoga apa yang sudah di Program berjalan dengan baik dan selamat atas terbentuknya Lazah Nw Lombok Tengah,” ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Umum Lazah NW Provinsi NTB, Moh. Nawawi Ishaq, S.Sos, pihaknya juga tetap melaksanakan peningkatan kapasitas pengurus agar memliki kwalitas SDM yang mumpuni agar setiap karyawan dalam menjalankan program terealisasi, terarah dan terukur.
“Penguatan kebersamaan dan kesolidan sangat diperlukan agar setiap perencanaan bisa berjalan secara maksimal,” jelasnya.
Sebagai bagian dari upaya penguatan kelembagaan, Lazah NW Provinsi NTB juga berencana membentuk Unit Pelayanan Kecamatan (UPK) di setiap kecamatan dan nantinya setiap UPK akan memiliki minimal satu karyawan yang bertugas mengumpulkan amal, infaq, shodaqoh, wakaf, hibah, dan zakat mal dari masyarakat.
“Langkah ini akan memudahkan masyarakat untuk menyalurkan harta benda mereka secara tepat dan terarah dan nantinya untuk memastikan transparansi dan kepercayaan, setiap petugas UPK akan kami lengkapi dengan kartu identitas dan Surat Tugas resmi, sehingga dapat menghindari persepsi buruk tentang Lazah NW,” pungkasnya.
(Arul/ Poros Lombok)
