close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

26.7 C
Jakarta
Jumat, Desember 6, 2024

Rinjani Kembali Memakan Korban: Pendaki Irlandia Diselamatkan di Tengah Tantangan Sinyal

(Lombok Timur, PorosLombok.com) – Seorang pendaki asal Irlandia mengalami kecelakaan saat mendaki Gunung Rinjani pada Rabu pagi. Kejadian ini memicu respons cepat dari Tim SAR Gabungan, meski dihadapkan pada tantangan minimnya sinyal di lokasi.

IPTU Nikolas Oesman, Kasi Humas Polres Lombok Timur, mengungkapkan bahwa insiden tersebut terjadi sekitar pukul 09.00 WITA. “Kami mendapat laporan dari Kepala Resort Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Sembalun mengenai Farrel Paul, pendaki asal Irlandia, yang terjatuh saat mendaki menuju puncak,” ujarnya.

Baca Juga :  Pj Bupati Lotim Akan Berikan Penghargaan kepada Pemuda Berprestasi di Acara CFD

Farrel Paul, pria 31 tahun ini, diketahui melakukan pendakian seorang diri ketika tergelincir di area berpasir yang licin. “Kemungkinan besar korban tergelincir mengingat medan di lokasi tersebut memang cukup menantang,” kata IPTU Nikolas.

Mendengar informasi tersebut, Tim SAR Gabungan yang saat itu sedang mengevakuasi pendaki lain asal Jakarta, Kaifat Rafi Mubarraq, langsung bergerak menuju lokasi. “Tim bergerak cepat untuk memberikan pertolongan,” tambahnya.

Baca Juga :  Begini Hasil Pilkades Dua Desa di Kecamatan Masbagik

Proses evakuasi Farrel berlangsung sekitar pukul 11.30 WITA. Dengan menggunakan alat rescue, Tim SAR berhasil mengevakuasi korban dan membawanya ke Shelter Emergency untuk mendapatkan perawatan medis. “Farrel mengalami luka ringan di bagian bahu, dan kondisinya cukup baik meski sempat terjatuh dari ketinggian sekitar 200 meter,” ungkap IPTU Nikolas.

Kendala sinyal yang minim di lokasi kejadian menjadi tantangan tersendiri dalam proses evakuasi. “Kami harus bekerja ekstra untuk memastikan koordinasi tetap berjalan lancar di lapangan,” jelas IPTU Nikolas.

Baca Juga :  PERPU Lotim Kunjungi Korban Banjir Labuan Lombok

Saat ini, Farrel masih berada di Shelter Emergency bersama Tim SAR Gabungan. “Kami terus berkoordinasi dengan pihak TNGR Sembalun untuk memantau situasi dan memastikan keselamatan semua pendaki,” tutup IPTU Nikolas.

Kejadian ini mengingatkan kembali pentingnya persiapan matang dan pendampingan saat mendaki, terutama di medan yang sulit seperti Gunung Rinjani.

(Arul/PorosLombok)

TERPOPULER

IKLAN
Berita terbaru