(Lombok Timur, PorosLombok.com) – halaman Kantor Bupati Lombok Timur dipenuhi ratusan warga Desa Korleko yang membawa misi mendesak: tutup tambang Galian-C ilegal yang bikin hidup mereka berantakan. Warga memberi ultimatum pada Pemda Lombok Timur untuk bertindak dalam 1 x 24 jam. Kalau tidak, siap-siap saja lihat aksi lanjutan dari warga yang sudah geram.Senin (30/09).
Salfian, orator aksi, dengan lantang mengungkapkan keresahan warga. “Tambang ini sudah jadi biang kerok! Petani gagal panen, lingkungan berantakan. Sampai kapan kita diam saja?” teriaknya di hadapan massa yang semangat menyuarakan protesnya.
Protes ini bukan yang pertama, tapi suara warga seakan hanya jadi angin lalu. Salfian memperingatkan, jika pemerintah terus lamban, warga siap mengambil tindakan sendiri. “Ini bukan sekadar ancaman, kami serius!” katanya dengan nada penuh tekad.
Pj. Bupati Lombok Timur akhirnya turun tangan, mencoba menenangkan massa yang sudah panas. Ia berjanji akan bertindak cepat, dengan rencana edukasi dan penertiban penambang. “Kami pastikan keseimbangan antara tambang dan masyarakat,” janjinya.
Selain itu, Pj. Bupati bakal menginstruksikan dinas terkait untuk segera mengecek kondisi tambang. “Kami tidak akan tinggal diam. Masyarakat tidak boleh dirugikan!” tegasnya, berharap bisa sedikit meredakan suasana.
Aksi berlangsung tertib meski suasana tegang, dengan polisi mengawal jalannya demonstrasi. Warga membawa spanduk dan poster penuh sindiran, berharap suara mereka tidak lagi diabaikan.
Setelah menyuarakan tuntutan, massa menuju lokasi tambang. Pesannya jelas: warga Korleko serius dan siap bertindak jika tidak ada perubahan nyata. Semua menanti langkah berikut dari Pemda Lombok Timur, apakah akan bergerak cepat atau justru membiarkan situasi makin memanas.
(Arul/PorosLombok)