close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Exclusive Content:

PPDI Lotim Gelar Kemah Kebangsaan Guna Perkuat Kolaborasi Upaya Tekan Angka Stunting

Lombok Timur, PorosLombok.com - Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten...

Gelar Rakerda XV, DPD II KNPI Lotim Dorong Kemandirian Pemuda Menjadi Wirausaha Handal

Lombok Timur, PorosLombok.com - DPD II Komite Nasional Pemuda Indonesia...

Puji Rannya, Sekjen Gerindra Muzani Ingin NTB Diwakili Anak Muda di Senayan

Mataram, PorosLombok.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Gerindra Ahmad...

Forsida Desa Bebuak Gelar Event Budaya Pamerkan Ratusan Keris Hingga Pewayangan

LOMBOK TENGAH – PorosLombok.com | Forum Silaturrahim Pemuda (Forsida) Desa Bebuak Kecamatan Kopang, Lombok Tengah mengadakan event budaya pertama, bekerja sama dengan angkringan bale bangket yang dibuka pada hari ini, Jumat (25/08).

Pada event budaya tersebut diisi dengan pameran ratusan keris dan diisi dengan bursa pusaka, selain itu event budaya tersebut juga memamerkan pentas wayang kulit yang bisa disaksikan langsung oleh masyarakat umum.

Ketua panitia acara Lalu Ade Sukmayogi mengatakan, event tersebut digelar berkat pemikiran dan antusias dari pemuda yang tergabung dalam Forsida.

“Kamu para pemuda-pemuda desa Bebuak prihatin terkait dengan perkembangan kebudayaan kita di Kecamatan kopang bagian utara yang sudah terkikis, itu sebabnya kami dari porsida ingin mengembalikan kebudayaan-kebudayaan leluhur yang penuh syarat dan makna untuk kembali di gaungkan ditengah tengah masyarakat,” ucap pria yang akrab disapa Ade itu.

Dijelaskannya, event budaya tersebut juga digelar dengan dasar semangat HUT RI ke-78, hal ini juga berkaitan dengan 2 kebudayaan yang diangkat yakni keris dan peeayangan.

Baca Juga :  Maling Motor Asal Semoyang Nyaris Dihajar

“Kenapa kita adakan yang  budaya dua ini, karena untuk keris dan pusaka sangat besar peranannya dalam merebut kemerdekaan RI, itu sebabnya kita mengangkat tema ini,” jelasnya.

“Dan untuk wayang kulit, karena wayang sangat besar perananya juga dalam siar agama islam di bumi nusantara wabil khusus di sasak, itu sebabnya kami juga bersama rekan di kepemudaan ini ingin mengembalikan momen masalalu kepada masyarakat desa Bebuak,” lanjutnya.

Ingin bernostalgia bagaimana dulu leluhur bangsa sasak dan para cindikiawan dan tokoh agama dalam siar agama islam di gumi sasak lombok menjadi acuan semangat dari event budaya tersebut.

Lebih lanjut dijelaskannya, event budaya yang digelar Forsida Desa Bebuak akan berlangsung selama 6 hari, yang dimulai dari tanggal 25-30 Agustus 2023.

Hadir pada kesempatan itu, Wakil Ketua DPRD Lombok Tengah, H. Lalu Rumiawan mengapresiasi apa yang dilakukan para pemuda yang tergabung dalam komunitas Forsida itu.

“Ini sebuah kegiatan yang sangat luar biasa, karena kegiatan-kegiatan budaya seperti ini jarang sekali dilaksanakan terutama di kalangan Pemuda dan remaja, hingga kegiatan Forsida ini sangat saya apresiasi,” tuturnya.

Baca Juga :  Polres Lombok Tengah Amankan Wanita Bawa Sabu

Dikatakannya, ini merupakan inisiatif bersama dengan tujuannya bagaimana seni dan budaya yang ada di Lombok khususnya Kopang ini bisa Lestari dan terus bisa berkembang.

Ia juga mengharapkan, kegiatan serupa bisa terus dilakukan, bukan hanya saja dari Forsida namun diteruskan oleh kelompok kelompok pemuda yang ada di Kecamatan Kopang khususnya dan Lombok NTB pada umumnya.

“Nah ini tantangan temen-temen remaja kita ini untuk terus mau peduli, kalau
sudah rasa kepedulian dan rasa ingin bersama-sama menumbuhkembangkan
kembali seni dan budaya kita ini hadir, insya Allah budaya kita tidak akan luntur oleh zaman,” katanya.

Mengingat juga kata dia, selama ini Kecamatan Kopang cukup dikenal sebagai pusat seni dan budaya maka dari itu ia sangat mengapresiasi jika ada kelompok pemuda berkegiatan mau menampilkan dan melestarikan seni dan budaya.

Senada, Ketua Paguyuban Keris Teguh Trasne Praya, Awaludin menyampaikan hal ini bentuk semangat bersama untuk membngkitkan semangat kebudayaan di masyarakat.

Baca Juga :  Rachmat Hidayat Elektrik Tebar Kursi Roda Adaptif di Lombok Tengah

“Ini luarbiasa dan atas nama peguyuban tangguh trasne ini apresiasinya luar biasa, Termasuk juga dalam perkerisan karena bagaimanapun juga kita berbicara soal adat harus dilengkapi dengan sebilah keris, karena itu menjadi salah satu pakaian adat kita,” tegasnya.

Dia juga menyampaikan, pada pameran keris dan bursa pusaka yang di adakan Forsida menjadi salah satu bentuk mensosialisasikan keris, yang jika saat ini hanya dipandang sebagai asesoris pelengkap namun dibalik itu keris memiliki arti lebih luas.

“Karena keris ini adalah salah satu bentuk penyatuan jiwa dab raga manusia, hingga keberadaan keris bukan hanya saja asesoris namun lebih mendalam,” tutupnya.

Acara pembukaan berlangsung khidmat, dengan diikuti Wakil Ketua DPRD Lombok Tengah, Kapolres Kopang, Camat Kopang, Kepala Desa Bebuak, Tokoh Adat, hingga semua elemen masyarakat.

Foto : Pembukaan event budaya yang digelar Forsida Desa Bebuak, Kecamatan Kopang, Lombok Tengah. event budaya tersebut akan menampilkan pameran keris dan bursa pusaka dan juga pewayangan.

TERPOPULER

Berita terbaru