MATARAM,POROSLOMBOK – Bebras Universitas Bumigora memberikan pelatihan kepada guru- guru yang ada di Madrasah Ibtidaiyah (MI) maupun Madrasah Tsanawiyah (Mts) menggunakan pendekatan Computational Thinking (CT) di wilayah Lombok Barat yang difasilitasi oleh mitra Yayasan Selaparang, Kediri Lombok Barat. Kegiatan ini diikuti oleh 45 Guru MI dan MTs yang ada di Lombok Barat.
pelaksanaan kegiatan ini, dilakukan oleh Unit Pelaksana Wilayah Lombok Barat Gerakan Pandai dimana yang menjadi mentornya diantaranya, Wiya Suktiningsih, S.Kom,.M.Hum memegang Mata Pelajaran Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia salah satu Dosen Sastra Inggris.
Selanjutnya Miftahul Madani, M.Kom (Mata Pelajaran IPS) Dosen Teknologi Informasi, Apriani, M.Kom (Mata Pelajaran Matematika) Dosen Ilmu Komputer, Ismarmiaty, S.T., MMSI (Mata Pelajaran IPA) Dosen Sistem Informasi.
Ketua Biro Bebras Universitas Bumigora Kartarina M.Kom mengaku Revolusi Industri 4.0 merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Di Indonesia sendiri, perkembangan teknologi dan informasi terjadi begitu cepat. Dampak era revolusi industri 4.0 ini tentu sengat besar bagi dunia industri juga perilaku di masyarakat. atas dasar itulah, pihaknya bersama dengan semua relawan dosen dan mahasiswa yang terlibat kegiatan Gerakan Pandai.
‘’kita memberikan pemahaman kepada guru guru MI dan Mts yang ada di Desa Kediri,Lombok barat, yang difasilitasi oleh MTs Putri Selaparang – Kediri Lombok Barat,’’ kata Ketua Biro Bebras Universitas Bumigora Katarina Agustin, M.Kom kepada awak media, kemarin
dikatakan lebih lanjut, pelatihan dengan konsep Computational Thinking (CT) merupakan pendekatan untuk pemecahan masalah yang melibatkan penggunaan serangkaian praktik dan prinsip dari ilmu komputer informatika untuk merumuskan solusi yang dapat dieksekusi oleh komputer, ini berlaku di berbagai bidang seperti mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, IPS dan Matematika.
‘’ kita lakukan pengenalan konsep pemikiran CT kepada guru agar para guru dapat menyisipkan konsep CT dalam kurikulum pembelajaran siswa. Dengan tujuan dapat meningkatkan keterampilan berfikir secara kritis dan kreatif para siswa serta memberikan pondasi untuk menyiapkan generasi penerus yang berdaya saing di era Revolusi Industri 4.0 saat ini.
dipaparkan lebih jauh,Program ini dianggap selaras dengan visi dan misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan kemampuan teknologi yang dapat membantu guru dalam menjalankan kegiatan belajar dan mengajar.
untuk diketahui, Organisasi Bebras merupakan Organisasi Internasioal untuk mensosialisasikan bagaimana berpikir Komputasi kepada para siswa dan siswi di Indonesia organisasi Bebras mengajak siswa dan siswi setingkat SD, SMP sampai SMA untuk belajar dan berlatih informatika melalui soal-soal dalam bentuk permainan atau cerita dimana proses berpikir yang terlibat dalam merumuskan masalah dan mengungkapkan solusinya seperti pada sebuah komputer dimana manusia atau mesin bisa melaksanakan secara efektif.
‘’ Dengan mengikuti kompetisi Bebras adalah menunjukkan kerja keras dan kecerdasan yang diperlukan di dalam kehidupan,’’ tandasnya