Lotim, Poroslombok.com – Alih fungsi gedung pemuda menjadi kantor Bank NTB menyusul pembangunan gedung baru pada lokasi kantor Bank NTB yang lama menuai pro dan kontra.
Salah satu dukungan datang dari Organisasi Kepemudaan yang ada di Lombok Gimur, yakni Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Lombok Timur.
“Pemerintah tentu memiliki pertimbangan matang untuk alih fungsi gedung pemuda menjadi kantor Bank NTB. Itu pun bersipat sementara, tidak permanen,”Ucap Mukhlis Hasim, Ketua IKA PMII Lotim melalui rilis yang dikirim kepada poroslombok, senin (18/01/21).
Ketua IKA PMII Lotim yang baru terpilih pada Muscab yang digelar pada akhir tahun 2020 ini menambahkan, Bahwa pemuda tidak mesti harus berada dalam satu gedung yang justru akan menimbulkan kesan pengkondisian pemikiran.
“Pemuda jika dikumpulkan dalam satu gedung justru kontraproduktif, ada kesan semacam pengkondisian,”imbuhnya.
Menurut pria yang akrab disapa bang cless dikalangan keluarga besar IKA PMII Lotim itu bahwa, Refresentasi pemuda saat ini ada di KNPI dan OKP, yang memiliki karakter yang berbeda-beda.
“Difasilitasi saja dengan pusat koordinasi (sekretariat) yang berbeda pula,”ujar dia.
Dikatakannya bahwa Peran pemerintah dalam memfasilitasi pemuda tidak harus mengumpulkannya dalam satu gedung, namun dapat dilakukan dalam bentuk lain.
“Misalnya, maksimalkan anggaran untuk pemuda, baik berkegiatan maupun sekretariat masing-masing,”tandasnya.
Namun begitu, Mukhlis Hasim berharap agar Bank NTB juga dapat berkontribusi terhadap kegiatan Organisasi Kepemudaan yang ada di Gumi Patuh Karya ini sebagai feedback atas ditempatinya gedung pemuda tersebut, sehingga prinsip simbiosis mutualusme dapat diaktualisasikan.
“Bank NTB juga mesti “ramah lingkungan”. Artinya, pro kontra atas penempatan Gedung Pemuda sebagai kantor Bank NTB memiliki dampak pembinaan terhadap pemuda. Minimal CSR nya bisa turut mendukung kegiatan pemuda,”harap Mukhlis Hasim dalam rilisnya. (ns)