LOTIM, POROSLOMBOK – Pondok Pesantren Nurul Azhar, sebuah pendidikan yang di bangun sekitar tahun 2011, yang bertujuan untuk membentengi para Generasi Penerus Bangsa dari Rentannya kemerosotan Ahlak di Era, digital yang tidak bisa tolak dan bertujuan menjadikan para generasi bangsa yang berahlakul Kharimah dan berjiwa wirausahawan handal.
Sejarah berdirinya pondok pesantren Nurul Azhar Desa Sukadana Kecamatan Terara Kabupaten Lombok Timur dibangun dengan niat yang ikhlas dengan dana sendiri tanpa mengandalkan bantuan dari pemerintah, tapi alhamdulillah kita ada donatur dari kuwait hampir 90% bangunan ini ucap Ustadz Lalu Hendriwan.LC Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Azhar saat di temui media Poroslombok di Kediamannya jumat (13/11)
“dari awal kita mencoba membangun ekonomi santri dan santriwati dengan cara kami buatkan mereka toko grosiran, Apotik ini juga sabagai sumber dana untuk pembangunan Pondok Pesantren” tuturnya
Jumlah santri pada awal berdirinya pondok pesantren ini cuma 5 orang , namun itu tidak menyurutkan niat para pengurus untuk mengabdikan ilmunya dan mewadahi para generasi penerus bangsa , dan sekarang santri mulai bertambah menjadi 130 orang
“Untuk tenaga pengajar kami sudah memiliki sekitar 23 orang tapi tidak semua di Pondok kebanyakan diluar ada juga freelane dan yang tinggal di pondok cuma 9 orang” ucapnya
Selanjutnya Lalu hendriwan menjelaskan tentang program yang menonjol dari ponpes ini adalah bahasa Arab dan bahasa inggris walaupun ada juga rumah tahfiz dibangun, dan alumni pondok pesantren juga ada yang sudah melanjutkan tahfiz di cirebon dan ada juga sampai keyaman.
“Tapi kita tidak bisa menonjolkan kalau tahfiz takut orang berharap yang jelas tetap akan kami fasilitasi para santri – santriwati” tandasnya
Sambung lalu hendriwan, pihaknya juga bertujuan mengajarkan para santri dan santriwati agar bisa berwirausaha jadi setelah mereka selesai menimba ilmu para santri juga punya pengalaman dalam bidang Wirausaha, karna di zaman sekarang ini UMKM sangat – sangat penting untuk meningkatkan tarap Ekonomi Masyarakat.
Di masa covid -19 ini, lalu hendriawan menyampaikan tidak ada pengaruhnya di pondok pesantren Nurul azhar baik dari segi jumlah santrinya, cuma berdampak pada usaha ekonomi pondok pesantren karna usaha grosiran lama ditutup, mengikuti himbaun pemerintah
“Malah kemarin santri melebihi target awalnya kami targetkan 40 orang tidak taunya lebih sampai 60 orang padahal kami tidak pernah promosi seperti nyebar brosur dan lain – lain tapi mungkin karna masyarakat tau kuwalitas Ponpes Kami” Ucapnya
Lalu hendriwan berharap pondok ini bisa mendiri tidak bergantung pada pemerintah baik dari segi Ekonomi, dan Pembangunannya.
“Memang ada satu bangunan dari pemerintah tapi kami tidak pernah meminta langsung kami tiba – tiba di masukin sama teman, tapi untuk meminta langsung kepemerintah kami tidak pernah” tutupnya (rl)