LOTIM, Poroslombok.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Lombok Timur, HM. Juaini Taofik, memberikan apresiasi terhadap kinerja manajemen PT.Energi Selaparang yang mampu melaksanakan kebijakan yang menguntungkan perusahaan ditengah terpaan bencana non alam covid-19.
Tak hanya itu, orang nomor tiga di Lombok Timur itu bahkan merasa terkesima atas penyampaian Direktur Utama (Dirut) perusahaan milik daerah Kabupaten Lombok Timur itu yang dalam laporannya menggunakan analis laporan keuangan yang ia jelaskan secara detail dan terperinci.
Tak mau menina bobokkan jajaran manajemen PT.Energi Selaparang, Juaini Taofik juga tidak lupa menyampaikan beberapa pesan dari Bupati Lombok Timur agar perusahaan daerah yang dikenal dengan sebutan “Asel” itu terus berbenah. Salah satu yang di titik beratkan adalah belum maksimalnya team work (Kerja tim).
Bupati menilai, melalui sekda, bahwa sejauh ini manajemen Energi Selaparang belum mampu bekerja secara maksimal. Sebab, man of power yang ada di perusahaan tersebut masih belum mampu bekerja 100%. Hal tersebut terasa pincang jika yang bekerja hanya satu dua orang yang tentu hasilnya tidak akan bisa maksimal. Karnanya, kerja tim sangat dibutuhkan demi mencapai target yang diberikan.
Hal itu disampaikan Sekda dalam sambutannya usai mendengarkan laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran tahun buku 2020 pada acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di aula kantor PD.Selaparang Energy Lombok Timur, senin (12/04).
Selain Sekda, hadir juga pada kesempatan tersebut perwakilan Kabag ekonomi, perwakilan OPD terkait, perwakilan DPRD Lotim dari komisi III bidang ekonomi, 114 orang distributor yang ada diseluruh wilayah kabupaten Lombok Timur, serta manajemen PT.Energi Selaparang sendiri.
H.Zainal Abidin, Direktur Utama PT.Energi Selaparang yang ditemui media poroslombok.com di Labuan Haji mengungkapkan, ada empat point penting yang ia sampaikan pada saat memberikan laporan pertanggungjawaban di depan Sekda.
“Ada empat yang saya sampaikan tadi. Yakni terkait Neraca, Perubahan Ekuitas, Rugi Laba dan Arus Kas PT.Energi Selaparang,”ungkapnya sembari mengatakan bahwa dirinya menyampaikan laporannya dengan menggunakan analis laporan keuangan.
Terkait belum maksimalnya team work pada perusahaan yang dipimpinya, H.Zainal berjanji akan terus meningkatkan kinerja man power yang ada dengan terus mendorong dan meningkatkan produktivitas, terutama bagaimana menjalankan strategi marketing pemasaran agar mampu menguasai pasar.
“Jadi, untuk menindak lanjuti pesan pak bupati, kami akan meningkatkan kinerja man power untuk meningkatkan produktivitas. Ketika itu bisa berjalan sesuai dengan strategi pasar yang kami terapkan maka kita akan menguasai pasar, sehingga tentu kita akan mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnyq,”ucapnya dengan nada komitmen tinggi.
Kedepan, lanjut Zainal, pihaknya akan mengambil sebuah kebijakan dengan pola kebijakan Action Research (AR), yakni sebuah kebijakan yang diambil berdasarkan riset/kajian lapangan yang ia yakini akan mampu menjawab tantangan dalam upaya mengembangkan perusahaan yang dipimpinnya.
“Kebijakan kami kedepan adalah dengan mengambil kebijakan Action research. Artinya, kami langsung akan memberikan solusinya. misalnya, satu sampai enam langkah yang kami ambil, lalu pada enam bulan berikutnya akan kita evaluasi. Nah jika dalam waktu enam bulan, ada dua atau tiga langkah yang berhasil, maka tiga langkah lainnya langsung akan kami berikan obat,”tandasnya.
Ia mengakui, pada tahun 2020 lalu pihaknya mengalami kendala dalam melakukan pemasaran. Merebaknya wabah pandemi covid-19 menurut dia menjadi salah satu penyebabnya, dimana daya beli masyarakat yang menurun menyebabkan berubahnya pola konsumsi masyarakat.
Lebih jauh, H.Zainal mengatakan, banyaknya AMDK dengan berbagai merek yang beredar di Lombok Timur juga menjadi penyumbang kendala bagi tersendatnya pemasaran. Sebabnya adalah, produk air minum “Asel” masih kalah dalam hal branding jika dibandingkan dengan Narmada dan yang lainnya.
Meski kalah dalam hal branding, lanjut dia lagi, produk air minum “Asel” masih unggul dalam kualitas rasa. Bahkan, sambung dia lagi menegaskan, dimana kualitas rasa air Asel menjadi yang terbaik di NTB untuk yang memproduksi sendiri.
Terkait pangsa pasar, H.Zainal menegaskan bahwa untuk beberapa tahun kedepan pihaknya akan fokus menggarap dua segmen, yakni segmen masyarakat umum dan segmen OPD. Meski menurut dia ada beberapa OPD di Lombok Timur sudah mulai beralih ke produk lain.
Karnanya, selain akan terus melakukan upaya sosialisasi kepada semua OPD, dirinya juga berharap akan adanya kesadaran sendiri dari semua OPD untuk mematuhi himbauan dari pimpinan daerah, agar lebih mencintai produk sendiri ketimbang produk luar. sebab, dengan membeli produk daerah sendiri brarti sudah membantu membangun daerah.
“Sesuai Peraturan Daerah (Perda) Lombok Timur nomor 2 tahun 2019 tentang perlindungan produk lokal. Seharusnya itu dijadikan sebagai landasan oleh semua OPD untuk mengembangkan dan didaya gunakan untuk kemajuan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Lombok Timur sendiri,”pungkasnya.(ns)