Selaq berasal dari kata salak bahasa Lombok yang artinya salah, karena ilmu selaq termasuk Syirik ada juga sebagian yang menyebutnya dengan nama tuselaq, ilmu ini berlawanan dengan agama Islam karena meminta bantuan dan memiliki perjanjian dengan setan dan jin.
Masyarakat Lombok menggunakan ilmu ini untuk menunjukkan kekuatan dengan musuh dan sebagai Perisai Diri saat terjadi peperangan, namun dampak dari ilmu ini akan membuatnya jadi makhluk jadi-jadian, ilmu ini dapat membuat manusia merubah wujudnya sesuai yang diinginkan, memiliki kekuatan untuk terbang, merayap dan berubah bentuk menjadi hewan misalnya, anjing, babi, dan apapun yang diinginkannya.
Menurut H.Masnun salah satu warga yang diwawancarai di Lombok mengatakan kehadiran hantu selak seringkali membuat masyarakat Lombok takut, akan keberadaannya, ilmu ini bisa didapatkan dengan berguru, faktor keturunan (tanpa harus mempelajarinya), mayoritas yang mamiliki ilmu selaq adalah perempuan, dan ilmunya bisa diwariskan kepada keturunannya, dengan melompati kepala anak maupun suaminya pada saat tidur, sebanyak tiga kali yang dimulai dari kiri ke kanan, Setelah dilompati ilmu selaqnya sudah bisa dimiliki .
H.Masnun mengatakan praktisi ilmu sihir ini menggunakan darah haid yang ditulis di tangan sebelah kiri, dengan menggunakan kata syahadat ada juga yang menyatukan benang merah, benang hitam jarum dan bawang putih, yang dimasukkan dalam satu kotak untuk diritualkan.
Orang selak biasanya keluar pada malam hari, H Masnun selaku warga Lombok yang pernah melihat langsung adanya Selaq mengatakan, selaq pada saat terbang memiliki dua jenis yaitu posisi tubuh Menghadap kelangit dan posisi kaki lurus, sambil mengepalkan tangannya kebelakang.
Ada juga yang terbang sambil duduk bersila dan mengikat kakinya dengan bambu, sambil menggoyangkan kakinya, dari informasi yang didapat untuk merubah wujudnya menjadi manusia tuselaq akan menyiapkan air ditangkel atau batok kelapa yang berisi bunga dan dibacakan mantra. Setelah itu, selak akan mandi dengan air tersebut dan kembali menjadi manusia, jika dalam ritual itu ada yang salah maka tidak dapat berubah menjadi manusia kembali.
Penuturan dari beberapa warga dan hasil wawancara di Lombok dengan H.Masnun, biasanya Selaq berubah menjadi anjing tapi lebih besar dari anjing sebenarnya, ada satu bagian yang tidak bisa berubah dari tubuhnya yaitu tumit.
Ada beberapa faktor yang membuat orang mempelajari ilmu tuselak ada yang hanya untuk bersenang-senang, menyakiti orang lain dan memperoleh ilmu kanuragan.
kesimpulannya selak merupakan sebutan sebagai ilmu dan juga sebutan sebagai makhluk seperti yang diungkapkan H.Masnun, berbagai aktivitas kehidupan dalam pelaksanaannya tidak lepas dari keyakinan akan keberadaan makhluk halus, disebut demikian karena karakternya yang halus sehingga tidak dapat terlihat, dalam Islam disebut sebagai gaib yang berarti tidak kelihatan atau bersembunyi selain Allah yang Maha gaib.
Dikenal pula makhluk halus lain seperti Malaikat, jin, setan, dewa-dewi, Karuhun atau arwah leluhur, serta Jurig. Sebelum Islam datang dengan ajaran Iman pada makhluk gaib, keyakinan akan adanya makhluk halus sudah hadir sejak zaman hindu-budha, dalam berbagai adat istiadat tradisi, mulai dari tradisi orang melahirkan, khitanan, pernikahan, hingga orang meninggal, terdapat berbagai cara untuk menangkal atau menghilangkan kesulitan atau keburukan dalam kehidupan sehari-hari dipercayai itu karena gangguan mahluk halus.
Jenis-jenis hantu Selaq menurut H Mahsun.
Selaq Terdiri dari beberapa macam seperi yakni (1) Selaq bunga atau Kapas, jenis dari selak ini adalah sering berkelahi dengan sesama selaq. (2)Selaq bangkai, jenis makhluk yang satu ini adalah selak yang senang memakan bangkai dan minum air bekas memandikan mayat.(3). Selaq mopol. jenis selak ini kebiasaannya adalah menakuti anak-anak sampai sakit dan biasanya wujudnya hanya berkepala dan usus, (4). Selat beruang selak beruang merupakan jenis lelaki yang memiliki ilmu dengan mengirim kutu penghisap ke dalam perut korban dan yang terakhir (5) Selaq Ate sedangkan Selaq Ate sifatnya yang tidak bisa menerima kesalahan dari orang lain sedikitpun kemudian ia akan meneror orang tersebut dengan santet.
Untuk menyembunyikan keburukan ini orang yang memiliki ilmu toselaq tetap menjalankan aktivitas seperti biasanya di siang hari dan tetap melaksanakan ibadah, juga menjaga hubungan sosial dengan baik kepada masyarakat. Masyarakat Lombok sering menggunakan jimat penangkal selak dengan menggunakan jahe, bawang putih, merica bolong dan peniti dibungkus, ada juga yang mengatakan jika melihat dan didekati hantu selak dilawan dengan cara telanjang.
H Masnun mengatakan cara lain untuk menangkal selak yaitu dengan ranting pohon kelor yang bercabang diikat dengan kain putih lalu dilempar melewati rumah selak yang dicurigai sambil membaca surat al-kautsar, Asmat tersebut dapat menggigit hantu toselaq.
(Redaksi)