(PorosLombok.com)– menjadi hari yang istimewa bagi ratusan mahasiswa STAI NW Samawa. Mereka berkumpul dalam gelaran Studium General bertema “Pendidikan dan Kepemimpinan,” yang menghadirkan Dr. Lalu Muhammad Iqbal sebagai sosok sentral. Calon Gubernur NTB ini dikenal dengan pemikirannya yang kritis dan bernas. Jumat (10/09)
Mainuddin, Ketua STAI NW Samawa, membuka acara dengan nada ramah dan penuh antusias. Ia mengucapkan selamat datang kepada Dr. Iqbal dan mengekspresikan harapan besar terhadap kepemimpinan Iqbal dan Umi Dinda di NTB pada periode mendatang. “Kami mohon maaf atas segala keterbatasan dalam penyambutan ini,” ujar Mainuddin, menutup sambutannya dengan rendah hati.
Dr. Iqbal memulai paparannya dengan menggugah kesadaran sejarah para peserta. Ia menyatakan bahwa Indonesia adalah bangsa eksperimental yang baru lahir setelah tahun 1945, mengintegrasikan berbagai entitas lokal seperti Sasak, Sumbawa, dan Samawa dalam satu bendera.
“Keberagaman adalah inti dari identitas kita,” tegas Iqbal, dengan nada yang menekankan urgensi. Bagi Iqbal, keberagaman bukan sekadar kenyataan sosial, melainkan kekuatan yang harus dijaga. Ia mengingatkan bahwa sejarah dunia telah memperlihatkan keruntuhan negara-negara yang gagal mengelola keragaman, seperti Yugoslavia dan Uni Soviet.
Di sisi lain, Iqbal mengapresiasi Amerika Serikat yang sukses bertahan dengan memanfaatkan keragaman sebagai kekuatan. “Tantangan kita adalah menjaga keberagaman ini di tengah dinamika global,” tambahnya, mengajak hadirin untuk tidak terjebak dalam homogenitas.
Iqbal menyoroti pentingnya kesadaran kolektif dalam merawat keberagaman. Menurutnya, setiap individu harus berkomitmen menjaga persatuan dengan saling menghormati perbedaan. “Ini adalah kunci untuk memastikan Indonesia tetap kuat dan bersatu,” imbuhnya.
Sesi tanya jawab menjadi momen yang dinanti para mahasiswa. Dr. Iqbal menjawab berbagai pertanyaan dengan lugas dan penuh wawasan, memancing diskusi yang hidup di antara peserta. Suasana interaktif ini menutup acara dengan kesan mendalam bagi semua yang hadir.
Lebih dari sekadar diskusi, Dr. Iqbal menekankan pentingnya aksi nyata dalam merawat keberagaman. Ia mengajak para mahasiswa untuk menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing, menjaga nilai-nilai toleransi dan kebersamaan di tengah masyarakat yang semakin plural.
Meninggalkan podium, Dr. Iqbal membawa serta harapan dan semangat baru bagi generasi muda NTB. Ia mengingatkan bahwa masa depan bangsa ada di tangan mereka yang berani memelihara keberagaman sebagai kekayaan yang tak ternilai, menjaga agar perbedaan menjadi sumber kekuatan, bukan pemisah.
(Arul/PorosLombok)
