Lombok Timur, PorosLombok.com –
Sebanyak 62 orang pelaku wisata atau Pokdarwis mengikuti kegiatan Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi SDM Pariwisata, yang bertempat di Praja Coffee desa Loyok kecamatan Sikur, Minggu (24/09).
Kegiatan ini diadakan oleh Deputi bidang sumber daya dan kelembagaan kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia.
Panitia Kegiatan Patir Azani atau yang akrab di sapa Bang Elang menyampaikan bahwa Kegiatan sertifikasi profesi ini adalah kegiatan dalam bentuk kolaborasi kerjasama antara Lembaga Sertifikasi Profesi ( LSP ) yang ditunjuk oleh kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif lalu bekerjasama dengan Yayasan Dharma Kijang Kencana.
“Yayasan kami kebetulan domain kerjanya itu adalah untuk mengembangkan pariwisata lokal” terang Elang.
Dijelaskannya, tujuan utama kegiatan ini adalah bagaimana menyiapkan Man Power atau sumber daya manusia yang mumpuni dan mempunyai legalitas, selain memiliki legitimasi untuk bergerak di bidang pariwisata sesuai dengan bakat minat pelaku wisata di desa masing – masing.
Diterangkan Elang, Kelompok Sadar Wisata ( Pokdarwis ) jumlahnya banyak, hanya saja yang tercatat hanya 75 dan rata – rata tidak memiliki sertifikat profesi dan itulah yang menjadi salah satu kendala karena apapun yang sifatnya birokratif dan administratif itu butuh legalitas.
“Itulah kenapa kita ambil Program ini dan kita jemput Pokdarwis yang aktif untuk mengikuti ini” tuturnya.
Ia menambahkan, program ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan dimana yang pertama dilakukan sekitar tiga bulan yang lalu untuk tour guide / pemandu wisata yang diikuti oleh 100 orang.
“Ini sebenarnya adalah bench yang kedua, bench yang pertama itu sekitar 3 bulan lalu di Fave Hotel Mataram” ucapnya.
Dari pengalaman itu, pihaknya dipercayakan lagi kerjasama untuk melakukan proses sertifikasi profesi dalam bidang Tour Leader.
“Sekarang ini pesertanya sebanyak 62 orang yang berasal dari Pokdarwis yang tersebar di Lombok Timur dan Lombok Tengah” tutur Elang
Sementara itu Kadis Pariwisata Lombok Timur Widayat, S.Pd., M.Pd. saat dikonfirmasi di lokasi acara menyampaikan bahwa kegiatan ini patut disyukuri. Ini merupakan berkah yang sangat luar biasa, kado terindah untuk para peserta.
“Kita patut bersyukur dengan dengan adanya kegiatan ini, karena kegiatan sertifikasi tour leader ini gratis, kalau bayar itu biayanya sekitar 3 juta” ucapnya.
Widayat memaparkan bahwa Tour Leader ini nantinya akan menjadi soft guide di daerah masing – masing. Sehingga harus melakukan connecting destination, karena tanpa itu mereka tidak akan bisa berbuat apa – apa.
“Tidak ada lagi sekarang ini seperti dulu destinasi berdiri sendiri, harus di koneksikan dengan destinasi lain, misalnya koneksi dengan Trawangan, Bali sebagai pintu masuk tamu” terangnya.
Widayat menyampaikan bahwa dalam mengelola wisata, diperlukan sustainable / wisata berkelanjutan artinya perlunya saling koneksi dengan pihak lain atau pelaku wisata lainnya.
“Viral sangat penting, tapi sustainable lebih penting, karena viral itu ada masanya, mungkin sehari, seminggu, sebulan, tiga bulan atau enam bulan selesai” tuturnya.
Sebagai salah satu contoh wisata viral jelasnya seperti Lembah Hijau yang dulunya viral dan sekarang meredup. Hal itu yang harus dijadikan pembelajaran baik sehingga sustainable sangat penting daripada Viral.
Widayat berpesan kepada para peserta Tour Leader nantinya harus mempertanggungjawabkan kompetensinya, karena sudah punya sertifikasi dan yang paling penting dipelihara ditempat wisata masing – masing adalah keamanannya , kebersihannya dan memberikan kenangan terbaik. ( PL, Erwin )