(Lombok Timur, PorosLombok.com) – Seorang pendaki ilegal asal Rusia, Vladimir (34), mengalami kecelakaan yang mengharuskan evakuasi oleh tim gabungan di kawasan Gunung Rinjani. Pendaki tersebut ditemukan terjatuh di lokasi sungai (kali mati) yang terletak sekitar 200 meter dari Pos 2 pendakian.
Insiden ini terjadi pada hari Jumat, 4 Oktober 2024, sekitar pukul 07.00 WITA. Tim gabungan yang terdiri dari anggota Polsek Sembalun, petugas Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), dan tenaga medis dari Puskesmas Sembalun segera bergerak untuk melakukan evakuasi. Proses evakuasi berlangsung dramatis dan penuh tantangan mengingat medan yang sulit.
Setelah beberapa jam, tepatnya pukul 07.06 WITA, tim berhasil mengevakuasi Vladimir menggunakan tandu. Dia kemudian dibawa ke Bukit Telu, Desa Sembalun, di mana ambulans dari Puskesmas Sembalun sudah siaga untuk memberikan penanganan awal sebelum dirujuk ke fasilitas kesehatan yang memadai.
Pemeriksaan awal oleh Dr. Witha H di Puskesmas Sembalun mengungkapkan bahwa Vladimir mengalami luka serius. “Pasien mengalami nyeri dada sebelah kanan, luka robek di bagian kepala dengan diameter sekitar 7 cm, dan pergelangan tangan kiri yang membengkak,” jelas Dr. Witha.
Kronologi kejadian bermula dari keputusan Vladimir untuk mendaki tanpa izin resmi. Informasi dari Kepala TNGR Sembalun, Taufikurahman, mengungkapkan bahwa Vladimir menolak paket pendakian resmi karena dianggap mahal dan memilih jalur alternatif yang tidak dijaga petugas. “Kami sudah sering mengingatkan risiko mendaki tanpa izin, namun masih ada yang nekat seperti ini,” ujar Taufikurahman.
Sebelum kejadian, Vladimir sempat bertanya kepada seorang warga setempat mengenai jalur pendakian yang tidak diawasi. Meskipun sudah diingatkan mengenai risiko berbahaya, ia tetap nekat mendaki tanpa pemandu resmi dan perbekalan yang memadai.
Sekitar pukul 20.49 WITA, Vladimir menghubungi seorang warga melalui Instagram untuk meminta pertolongan setelah terjatuh. Lokasi tempat ia terjatuh pun dikirimkan, memudahkan tim evakuasi untuk menemukannya sekitar pukul 03.28 WITA keesokan harinya.
Penyebab kecelakaan ini diduga karena Vladimir mencoba menghindari pos penjagaan resmi dan kurang memahami medan yang dilaluinya. Pihak berwenang terus melakukan koordinasi untuk memastikan keselamatan dan kesehatan Vladimir selama masa perawatan.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya mematuhi prosedur dan peraturan saat melakukan pendakian, terutama di kawasan yang berbahaya seperti Gunung Rinjani. “Kami mengimbau semua pendaki untuk selalu menggunakan jasa pemandu resmi demi keamanan dan keselamatan,” tambah Taufikurahman.
Hingga saat ini, Vladimir masih mendapatkan perawatan intensif di RSUD R. Soedjono Selong. Pihak rumah sakit belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai kondisi terkini dari pendaki asal Rusia tersebut.
(Arul/PorosLombok)