Lotim, POROSLOMBOK– ketidak adilan dan kezoliman terjadi di dunia Pendidikan yang menimpa salah satu tenaga honorer di kabupaten lombok timur .Tenaga Honorer tersebut adalah Harfian Ahdi ula (HAU) yang mengabdi di SMPN 1 Pringgabaya yang mendapatkan perlakuan ketidakadilan dari kepala sekolahnya.
Saat diwawancarai melalui pesan WhatshApp, Harfian menyampaikan, sudah 4 bulan sisa honornya tidak mau dibayar oleh kepala sekolah SMPN 1 Pringgabaya.
“Sebenarnya persoalan bukan pada honor saja namun ini lebih kepada perlakuan kepala sekolah terhadap saya, terbukti jika iparnya kepala sekolah ini meskipun tidak masuk selama 7 bulan tetap diberikan honornya” ungkapnya
Harpian menambahkan, Dulu bulan Oktober 2019 sampai April 2020, iparnya sang kepala Sekolah atas nama DH tidak pernah masuk ke sekolah dengan alasan sakit dan digantikan oleh orang lain. namun honornya tetap cair.ini yang membuat dirinya bertanya – tanya.
“Selain itu, ada juga honorer yang baru mengabdi dan orang dekat Kepala SMPN 1 Pringgabaya, mempunyai Surat Keputusan (SK) keluaran bulan April. namun tetap dibayar full. hal ini menyebabkan kecemburuan sosial atas perlakuan yang sewenang-wenang” imbuhnya.
Harpian mengakui ada kesalahan masa kerja sehingga ia merevisi SKnya. Ahirnya di terbitkan SK revisi dari Badan Kepegawaian daerah (BKD) Lotim, akan tetapi kepala SMPN 1 Pringgabaya ini tidak mau membayar kekurangan gajinya yang 4 bulan sekitar Rp 600 Ribu rupiah.
“Saya tetap melakukan proses pembelajaran dengan sistem Daring di masa Pandemi ini. walaupun tidak pernah diberikan kuota oleh pihak sekolah, meskipun dalam aturan sudah jelas difasilitasi melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk menunjang pembelajaran daring” terangnya
AHU berharap, mudah-mudahan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lotim mendengarkan rintihan nya selaku honorer. jika tidak percaya ia siap untuk memberikan bukti-bukti kezoliman kepala SMPN 1 Pringgabaya.
“dengan kondisi ini, saya kemudian dilaporkan ke BKD. dengan alasan melakukan KBM dengan sistem daring” tuturnya.
terpisah Kepala SMPN 1 pringgbaya, Suhardi, saat di konfirmasi melalui telepon menjelaskan, bahwa sebelumnya ada salah seorang guru yang mengalami sakit keras dan harus digantikan oleh guru lain selama 7 bulan.
Atas dasar itu hak guru yang sakit tersebut kemudian dilimpahkan kepada guru pengganti sesuai dengan perjanjian awal antara guru yang sakit dengan guru pengganti.
Selanjutnya Suhardi mempersilahkan media ini untuk menghubungi pihak BKPSDM. Menurut dia, bahwa guru yang bersangkutan dipanggil dan dijadwalkan hari ini. Ia berharap agar nantinya yang bersangkutan bisa diberikan pembinaan.
“Silahkan hubungi kepala BKPSDM yang sekarang menangani hal ini, nanti honor yang bersangkutan dikasih disana, dia dipanggil hari ini untuk mengambil honornya’’ jelasnya.
Selanjutnya Suhardi mengaku pihaknya sudah memberikan honor yang bersangkutan ke BKPSDM. nanti dia menerima disana, ia juga mengakui sudah menyampaikan tentang permasalahan ini kepada Kepala Dinas Dikbud Lotim .
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BKPSDM) Lotim, Salmun Rahman, saat dikonfirmasi via telepon pada rabu (4/11) membenarkan tentang adanya aduan tersebut.
“Iya benar laporannya sudah kita terima, termasuk gajinya yang 4 bulan sudah dititipkan kepada saya,”akunya.
Salmun menambahkan, Bahwa gaji yang bersangkutan dititipkan kepadanya agar pihak BKPSDM memanggil langsung tenaga guru honorer bersangkutan untuk kemudian diberikan pembinaan.
“Selaku ASN kepala sekolah menitipkan gajinya ke saya, dengan tujuan agar yang bersangkutan dibina. Tapi ya kita lihat nanti, Apakah nantinya yang dilaporkan yang kita bina ataukah yang melaporkan yang akan kita bina, kan begitu,”imbuhnya.
Sambung dia, Pihaknya tidak bisa gegabah dalam menerima sebuah laporan. Sebab itu dirinya juga sudah memanggil tenaga guru honorer bersangkutan untuk dikonfirmasi secara langsung sebelum mengambil sebuah kesimpulan (red).
“Jadi harus kita konfirmasi dulu agar kita tidak mendengar laporan secara sepihak. Kalo semua laporan kita terima dan kita benarkan, bisa rusak negeri ini,” tandasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisbud) Lotim, Ahmad Dewanto Hady, saat dikonfirmasi, juga melalui telepon mengakui adanya laporan yang sudah masuk ke pihaknya.
“Yang jelas, Kepala Sekolah SMP itu sudah menembuskan laporan terkait teguran kepada yang bersangkutan yang tidak pernah masuk selama 6 bulan, walaupun semua guru maupun kepala sekolah dalam proses belajar mengajar kita wajibkan untuk aktif,”terang Dewanto.
Ia menambahkan, menurut laporan sang kepala sekolah, bahwa sang guru honorer sudah diberikan peringatan, tetapi yang bersangkutan tidak bergeming juga dengan teguran kepala sekolah tersebut.
“Atas dasar itulah, sesuai arahan kepala BKPSDM kita akan lakukan pembinaan,” ucap Dewanto.
Menurut Dewanto, proses berjenjang sudah ia lakukan terhadap yang bersangkutan dengan mengkonfirmasi semua pihak terkait dan saat ini sedang dalam proses penilaian. Nantinya, hasil penilaian itu akan dijadikan sebagai rujukan untuk mengambil tindakan disiplin yang pas dan berimbang terhadap persoalan tersebut.
“Saya kira itu, agar menjadi berkeadilan untuk semuanya, terimakasih,” ucap Dewanto Hady menutup pembicaraannya.
Sementara itu, Kepala Bidang SMP, Usman, sampai berita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi dikarenakan nomor telepon sang Kabid sedang tidak aktif atau berada dalam jangkauan. (ns)